Kostum Nasional Indonesia terinspirasi dari semboyan Indonesia, Jalesveva Jayamahe, Di Laut, Kita Menang, design by Morphacio Body Art.
Ungkapan Sanskerta dari era Majapahit ini mencerminkan kehebatan Indonesia atas lautan dan warisan maritim tradisionalnya. Secara historis, kerajaan terkuat mampu menaklukkan laut dan menggunakannya untuk keuntungan mereka demi kemajuan peradaban mereka dan untuk mengontrol perdagangan. Kerajaan Majapahit dianggap sebagai salah satu kerajaan terkuat dalam sejarah Indonesia dan Asia Tenggara, menyebarkan pengaruhnya ke seluruh wilayah yang luas ini.
Nenek Moyang Indonesia adalah pelaut yang berani dan dikatakan sebagai pelaut pertama di dunia. Mereka melintasi lautan di luar nusantara dan menyeberangi Samudera Pasifik untuk menghuni Melanesia dan Polinesia, serta Samudera Hindia untuk menetap di Madagaskar. Belakangan orang Bugis yang terkenal di Sulawesi Selatan melakukan pelayaran dagang ke Malaysia dan Australia.
Orang Bugis dihormati sebagai pelaut yang hebat dan ahli pembuat kapal, merevolusi kerajinan pembuatan kapal dan seni berlayar. Sejak zaman kuno, mereka memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah dunia dan membantu membentuk surga budaya yang beragam, baik di laut maupun di darat. Perdagangan dan perdagangan dianggap sangat penting dalam masyarakat mereka.
Kapal Phinisi Bugis, merupakan lambang kerajinan layar asli Nusantara yang merupakan simbol kemenangan, keberanian dan persatuan.
‘Javesleva Jayamahe’ kini menjadi motto TNI Angkatan Laut dan menggambarkan kekuatan maritim Indonesia.
Kostum ini memadukan warna emas dan mutiara yang melambangkan kemenangan Indonesia; keindahan, kemuliaan dan kekuatannya, dan percikan biru melambangkan lautan luas. Hiasan kepala menampilkan perahu Phinisi dengan detail hiasan untuk mewakili budaya Indonesia.
Phinisi memiliki 7 layar yang melambangkan kesanggupan nenek moyang bangsa Indonesia yang mengarungi dan menaklukkan tujuh lautan sedangkan kekuatan angin, kekuatan alam, menggerakkan layar. Angka tujuh juga melambangkan kehidupan dan rezeki.
5 gambar di sekitar pangkal kostum melambangkan angka Bugis 5 dan artinya keberuntungan selalu ada.
Trisula melambangkan kesatuan tertinggi dan keharmonisan pikiran, tubuh dan jiwa yang penting untuk kepemimpinan transformatif dan visi yang kuat.
Seperti halnya dalam hidup, perjalanan kita adalah mempersiapkan diri untuk dunia ini dengan berlatih, belajar dan mencari ilmu yang lebih besar, sedangkan alam semesta memberikan tuntunan untuk mencapai tujuan hidup kita.
Kostum tersebut melambangkan keberanian orang Indonesia dalam perjalanannya untuk menjadi bangsa yang lebih kuat, terinspirasi, mampu menavigasi jalan yang kuat dan mantap melalui dunia yang bergejolak saat ini.
BAHAN:
Kostum dibuat dari lembaran akrilik yang dipotong laser dan plastik sintetis dengan rangka baja tahan karat dan kawat kuningan, menggunakan simpul manual. Jacquard, rhinestones, dan kristal telah ditambahkan untuk ornamen.
Untuk Informasi Lebih Lanjut:
Corporate Communication
Telp. (021) 830 6754